Marhaenisme |
Kata marhaenisme diambil dari sebuah kata nama Marhaen dan isme, Marhaen sendiri adalah nama seorang petani di daerah Pasundan yang mempunyai berbagai faktor produksi sendiri termasuk lahan, cangkul dan yang lainnya yang ia kerjakan sendiri namun hasilnya hanya cukup untuk kebutuhan kehidupan keluarganya yang sangat sederhana. Kondisi ini kemudian menimbulkan berbagai pertanyaan yang berkutat di kepala Bung Karno yang akhirnya melahirkan berbagai dialektika pemikiran suatu faham. Sedangkan Isme sendiri bisa diartikan sebagai pengikut/penganut suatu ajaran tertentu.
Jadi Marhaenisme adalah sebuah ideologi yang sangat menentang penindasan manusia di atas manusia dan juga bangsa atas bangsa lain. Marhaen juga digunakan sebagai simbol kelompok masyarakat yang menderita atau sengsara bukan karena kemalasanya atau kebodohannya akan tetapi sengsara karna sistem kapitalisme-kolonialisme. Walaupun sejatinya kini definisi Marhaenisme pada masa sekarang telah mengalami perkembangan dan menjadi Marhaenisme sekarang ini.
Marhaenisme juga bisa di artikan sebagai ideologi yang dikembangkan dari pemikiran Soekarno. Ajaran ini juga menggambarkan sebuah kehidupan rakyat kecil. Orang kecil yang dimaksud adalah petani dan buruh yang hidupnya selalu dalam cengkraman orang-orang kaya dan para penguasa. Marhaenisme pada esensinya adalah sebuah ideologi perjuangan yang terbentuk dari Sosio-Nasionalisme, Sosio-Demokrasi dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Marhaenisme mempunyai tujuan perjuangan, dalam hal ini termaktub dalam asas Sosio Nasionalisme yaitu menciptakan Masyarakat marhaenis atau masyarakat sosialis Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Sosio Nasionalisme bukanlah konsep chauvinism, bukanlah berifat kedaerahan tertentu, tidaklah konsep sebuah etnis atau golongan saja.
Azas yang kedua dalam Marhaenisme adalah Sosio Demokrasi, hal ini mengandung dua konsep besar yaitu Demokrasi politik dan Demokrasi Ekonomi. Demokrasi politik menginginkan kedaulatan politik sebuah Negara, tidak menjadi Negara boneka oleh Negara yang kuat dan adidaya. Begitupun juga tentang ekonomi sebuah Negara, konsep ini menekankan pada kemandirian bangsa Indonesia secara ekonomi.
Ketiga, yakni Ketuhanan, azas yang terakhir ini bisa kita baca bahwa Negara Indonesia memiliki adalah bangsa yang memiliki kerpercayaan terhadap tuhan atau dengan kata lain Negara yang rakyatnya beragama, bangsa Indonesia bukan Negara milik salah satu agama saja, akantetapi masyarakat yang berdiam di Negara ini semua beragama.
Dari ideologi Marhaenismelah cikal bakal terbentuknya partai PNI (Partai Nasional Indonesia) dan Organisasi mahasiswa GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia)
Sebagai langkah awal perjuangan marhaenisme di masa sekarang, dimana masyarakat sudah berubah, kapitalisme sudah berevolusi dengan sedemikian rupa, maka kita hanya bisa membaca marhaenisme sesuai dengan keadaaan tanpa menghilangkan tujuan akhir dari negara Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
No comments:
Post a Comment