Pendakian ini bermula dari cita-cita saya (sepen samit indonesia), dengan plan yang panjang akhirnya pendakian (3 Orang) ini sukses dengan catatan berantakan. kenapa dibilang berantakan, karna perjalanan tidak sesuai dengan harapan. Kenapa ga sesuai dengan harapan? karna di waktu keberangkatan kami tertinggalan pesawat, alhasil harus beli tiket keberangkatan kembali pada esok harinya (Ampun Pemerintah...!). Cukup sampai di situ? ternyata belum! karna rencana kami berangkat bareng-bareng dengan rombongan jakarta lainya harus buyar, dan konsekuensinya kami bertiga harus nyarter mobil dari Bandara Minangkabau - Padang - Kerinci. Apesnya lagi sesampainya di padang, tidak ada travel yang berangkat ke kerinci jam 12an siang, kalaupun ada jam 6 sore. kamipun melanjutkan keliling2 kecil kota padang mencari travel ke kerinci yang berangkat siang hari, jebret...ternyata dari beberapa travel yang di tanyai tidak ada satupun yang berangkat pada siang hari. kamipun melanjutkan perjalanan, di tengah2 perjalanan mobil carteran kami di stop seseorang pengendara motor, hatipun dag..dig..dug..der..daia sambil berharap bukan genk motor yang menstop kami, akhirnya mobil sewaan kami menepi, dan sang supirpun turun dari mobilnya, lalu berbincang2 cantik dengan pengendara motor tersebut. Tak dinyana tak dikira, si pengendara motor tersebut bukanlah genk motor, melainkan calo agen travel. Sang calo menawarkan kepada kami kalau ingin melanjutkan perjalanan ke kerinci siang ini juga, maka kami harus membayar 4 kursi (130K/Sit) agar mobil travel tersebut mau jalan. Di sini kami sempat melakukan lobi-lobi kecil diantara peserta siluman laba-laba, lobi-lobi kecilpun berjalan alot (karna berhubungan dengan piti/hepeng/money), Votingpun selesai, kamipun sepakat untuk meng-iyakan tawaran calo tersebut.
Perjalanan kami lanjutkan dengan berpindah kendaraan, Sepanjang perjalanan Padang-Kerinci kami di suguhkan pemandangan yang Ruarrr Biasaaa nya pemandangan alam Sumatra Barat (Pegunungan, Danau & Rumah Adat Minangkabau). Oya, jarak tempuh Padang-Kerinci biasa dilalui dengan kendaraan selama 7 jam perjalanan. Sepanjang perjalananpun hanya kami isi dengan canda gurau ala-ala ABG labil yang sedang Baper perasaanya...hihihi! setelah menempuh 7 jam perjalanan, akhirnya kami sampai di Tugu Macan (Tempat biasa pendaki bernarsis2 ria). kamipun turun dari kendaraan travel itu (Mobil AVP), setelah2 barang2 diturunkan, sang supir menawarkan saya ke toko minumam keras (Batu, Makadam, Besi, Papan DLL) untuk perbekalan selama di atas. Tanpa diskusi panjang dengan peserta siluman laba2, sayapun meng-iyakan tawaran tersebut (Lumayan Dapet ** Donald). Sekedar pemberitahuan aja, jangan pernah tanya2 tentang anggur apapun itu di daerah kerinci ini, karna harga anggur di kerinci jauh lebih mahal dari pada di Pulau Jawa (dari harga 80K/Botol s/d 120K/Botol).
Setelah membeli minuman yang katanya keras, kamipun pamit dengan sopir travel tersebut. Setelah selesai pamit, ditengah2 obrolan si supir travel tersebut bertemu teman lamanya se'ongok Polisi. mereka berbincang2 cantik ala Jessica & Mirna. Perbincangan merekapun selesai, dan sang masinis travel tersebut menawarkan kami tumpangan ke basecamp dengan di antar temanya yang seorang ACAB. Tawaran masinis travel tersebut kami iya-kan kembali, lumayan dapet tumpangan dari pada lumanyun. Akhirnya kami sampai di basecamp Kerinci dan menginap semalam, dengan planing ke-esokan harinya kami melanjutkan pendakian. Di dalam basecamp ternyata sudah ada rombongan dari Jakarta, Bandung, Surabaya & Bengkulu.
Pagipun tiba, Semua pendaki yang menginap di basecamp semalam ternyata memiliki rencana sama seperti kami (Melakukan pendakian pada pagi ini). Setelah Packing selesai, kami semua pendaki yang ada di basecamp di arahkan menaiki mobil double cabin untuk di antar ke pos pendaftaraan & Pintu Rimba. Sepanjang perjalanan Basecamp ke Pintu Rimba kami di suguhkan pemandangan gagahnya Gunung Kerinci, Hamparan Perkebunan Teh, Gunung Tujuh & Perbukitan yang ada di sekitar Kabupaten Sungai Penuh. Setelah 10 menit perjalanan menggunakan Truck Double Cab akhirnya kami semua sampai di batas jalan antara jalan beraspal dan jalan setapak.
Trek awal dari pintu rimba ke Pos I masih dibilang cukup landai (Standar awal pendakian gunung2 pada umumnya), dari pos I ke pos II juga bisa dibilang landai. Tantangan dimulai dari pos II ke Pos Pondok Panorama, karna trek sudah mulai mendaki alias menanjak alias mengetril alias mencuram. Sesampainya di Pondok Panorama, Trek menuju shelter I sudah seperti gunung2 yang ada (Menanjak), di shelter 1 ini kita bisa mengisi air dari Toran. Hampir di setiap Pos atau Sehlter di Gunung Kerinci ini terdapat mata air, aliran sungai atau air penampungan Toran. Kembali ke Tengtop, eh laptop maksutnya.Trek dari shelter I ke Shelter II bisa dibilang tantangan sesunguhnya, karna bisa dibilang trek dengan langkah besar.
Dari Shelter II ke Shelter III makin liar, biasanya orang bilang trek seperti ini disebut dengkul ketemu kepala. Sesampainya di shelter III treknya hampir mirip seperti mau ke Puncak Gunung Slamet (Tanpa Pepohonan & Batu2an labil kecil/besar). Tapi kalau udah sesampainya di puncak, semua yang namanya lelah, lemah, letih & lesu pasti ilang dengan sendirinya. Apalagi kita dihadapkan dengan hamparan pemandangan Danau Gunung Tujuh, Danau Bawah dan jajaran Perbukitan yang ada di sekitar Kabupaten Sungai penuh DLL.
*Ket :
- Cp Basecamp Gunung Kerinci : Lefi (082378201063)
- Cp Travel Padang - Kerinci/Jambi - Kerinci : Padil (085369423200)
No comments:
Post a Comment