Friday, July 27, 2012

Gunung Cikuray (2.818 Mpdl)


Tepat pada Jumat dini hari kami berenam berkumpul di sebuah kontrakan teman di daerah Kota Tangerang, Kami berkumpul untuk memulai perjanan yang mungkin tidak akan bisa kami lupakan seumur hidup kami (Maaf, Agak Lebay). Setelah di rasa cukup, Akhirnya kami ber-Enam memulai perjalanan dengan menaiki angkot 02 dengan tujuan Pasar Induk Tanah Tinggi. Sesampainya di Tanah Tinggi, Kami langsung mencari truk sayur yang bertujuan Kota Garut. Setelah beberapa lama kami mencari tanpa hasil, Akhirnya datanglah sesosok pria paruh baya yang menanyai kami hendak kemana, Dan kami pun langsung menjawab Garut. Entah ini hari keberuntungan kami, Si pria paruh baya tersebut ternyata adalah seorang Sopir truk yang bertujuan ke Garut. Dan tanpa aba-aba pun kami langsung mengikutinya ke arah truk dan menaikinya (yang di naikin truknya bukan si sopirnya, Inget loh)

Tak lama berselang, Mesin mobil Truk yang kami tumpanggi tersebut akhirnya menyala dan tanpa aba-aba pun langsung meningalkan Pasar Induk Tanah Tinggi. Di sepanjang perjalan Tangerang-Garut kami mengisi waktu kami dengan Tidur, Tidur dan Tidur lagi. Di tengah perjalanan truk kami sempat berhenti karna ada Razia Gabungan di daerah Nagrek,  Entah kenapa seseorang teman dari kami sempat Kebingungan/Depresi karna Razia tersebut (?????). Dan setelah beberapa lama perjalanan kami menunggu, Akhinya kami sampai di Cilawu. (Cilawu tersebut adalah tempat dimana para pendaki  melanjutkan perjalanan ke Gunung Cikuray dengan menaiki The oJeK Mania hingga Pemancar).



Tak lama sesampainya kami di Cilawu, Dua orang teman dari kami segera mencari Minimarket terdekat untuk berbelanja perbekalan kami selama pendakian tersebut. Sambil menunggu teman kami kembali dari  berbelanja perbekalan, Kami berempat melangkahkan kaki kami ke arah Pom Bensin untuk memenuhi ritual di pagi hari (Bahasa gaulnya Boker), Ada juga yang bersih-bersih dengan mencuci mukanya (Biar ganteng katanya). Tak lama berselang, Akhirnya teman kami yang berbelanja pun tiba di Pom Bensin dan kami pun berkumpul kembali. Di sini, Kami sempat mengisi lambung kami dengan seong'gok Bubur Ayam yang top markotop rasanya (Lebay lagi deh...)

Lambung pun telah terisi, Kami segera menghampiri gerombolan The oJek Mania (Tukang Ojek) untuk menanyakan harga ojek perorangnya sampai pemancar (Start Pendakian). Berhubung bahasa sunda kami taunya cuma DAHAR WAE, Akhirnya harga deal jatuh pada kisaran 25K perorang. Tapi di sini kami sempat tertipu oleh tukang ojek, Ojek yang seharusnya mengatar kami hingga pemancar tapi berhenti di tengah jalan dengan alasan untuk melanjutkan perjalanan ke pemancar harus berjalan kaki melewati Perkebunan Teh. Berhubung kami semua baru pertama kalinya ke Gunung Cikuray, Kami pun menurutinya. Setelah beberapa lama perjalanan melewati Perkebunan teh, Alang-alang & Beberapa bukit, Akhinya kami sampai di pemancar (Start Pendakian Gunung Cikuray). Tetapi sesampainya di pemancar tidak ada satu pun dari kami yang gembira, Kekecewaan kami itu di karenakan kami baru mengetahui bahwa Ojek biasanya mengatarkan para pendaki hingga pemancar pas (karena sepanjang perjalanan Cilawu-Pemancar, Telah memiliki jalan beraspal).

Tidak lama kami beristirahat di pemancar, Tiga orang teman dari kami menuruni sebuah lereng untuk mengisi perbekalan Air kami selama pendakian. Setelah di rasa perbekalan Air cukup, Akhirnya kami memulai pendakian. Tidak berselang beberapa lama, Kami berpapasan dengan para pendaki dari tangerang (Kota Bumi) yang sedang turun. Kami pun sempat berbincang-bincang sedikit mengenai track pendakianya. Kami pun kembali melakukan pendakian, Di tengah perjalanan seseorang teman kami sedikit kelelahan dengan staminanya. Kami ber-5 pun segera berhenti untuk menunggui seorang teman kami (Sebut saja MAWAR namanya) yang tertinggal di atas Pos I, Di sini (Pos II) kami sempat menunggu lama kedatanganya. Setelah beberapa lama tak kunjung tiba, Akhirnya seorang teman dari kami (Sebut saja JHON TERRY namanya) turun ke pos I untuk melihat keberadaan teman kami tersebut.




Dan menurut pengakuan teman kami si JHON TERRY tersebut, Si mawar (Teman kami yang tertinggal di Pos I) tersebut hendak turun ke bawah (ke arah Pemancar) dengan alasan kelelahan dan merasa aspirasinya (Bermalam di Pos I) tidak di dengarkan oleh para wakil rakyat. Di Pos I tersebut  sendiri sempat terjadi perdebatan yang cukup senggit antara Incumbent (Si MAWAR) & para Oposisi (JHON TERRY DKK). Dan di dalam perdebatan itu sendiri sebenarnya terjadi perdebatan yang cukup panas antara si JHON TERRY vs si MAWAR, Buktinya  si JHON TERRY & si MAWAR tanpa sadar telah menghabiskan Stok anggur cap orang utan yang kami bawa dari tangerang. Setelah melakukan deal-deal politik yang cukup elegan, Akhirnya si MAWAR mau mengikuti kami dengan syarat membuka tenda di Pos II dan katakan tidak untuk segala bentuk Korupsi.

Pos II, Kami pun terbagi menjadi dua kelompok. Ada yang membuat tenda dan ada yang memasak (Walau hambar rasanya). Setelah tenda sudah berdiri dan lambung kami pun sudah terisi dengan mie instan yang hambar rasanya, Kami pun segera memasuki tenda untuk melanjutkan mimpi-mimpi kami yang terputus akibat dari Razia waktu di tengah perjalanan Tangerang-Garut.

Pagi hari pun tiba, Sebagian teman dari kami sudah ada yang memasak (Walau hambar lagi rasanya). waktu masih menunjukan pukul 08:00, Kami pun segera bergegas melipat tenda dan bersiap-siap untuk melakukan Summit Attack. Selama perjalanan pendakian summit attack, Nyaris tidak ada pemandangan yang bisa kami nikmati seperti di gunung-gunung pada umumnya. Pendakian kami pun menjadi monoton dan hanya kami isi dengan Merokok, Minum dan Berfoto-foto ria dengan background Plang Pos Pendakian.



Walaupun perjalan itu sendiri di isi dengan track yang terjal dan keluhan para peserta, Akhinya pada siang harinya kami sampai pada dataran yang kecil atau lebih tepatnya Puncak Gunung Cikuray. Puas rasanya bisa sampai di puncak tertinggi Kota Garut, Tidak ada lagi kata-kata keluhan yang keluar dari mulut kami setelah menyaksikan pemandangan alam yang begitu RUARRRR BIASAAAA. Keberadaan kami sendiri di Puncak Gunung Cikuray hanya di isi dengan bernarsis-narsis ria menggunakan kamera Pocket yang katanya baru di beli dari PRJ (Tanpa Discount). Tetapi, Ada salah satu teman kami (Si MAWAR) yang menikmati Puncak Gunung Cikuray dengan cara yang berbeda yaitu Tidur.

Setelah di rasa cukup untuk menikmati pemandangan alam dari Puncak Gunung Cikuray, Akhirnya kami pun bergegas untuk turun ke bawah dengan target beristirahat di Pos II lalu turun hingga sampai Pemancar. Sesampainya di Pemancar, Kami di sini sempat meminta air kepada seorang penjaga pemancar untuk perbekalan kami memasak Kopi dan Mie instan (Kali ini ga hambar rasanya) sebelum akhirnya kami turun ke bawah dan melanjutkan perjalanan hingga ke Kota kami tercinta (Tangerang, aim in lop). (AS)



Keterangan :
*Siapkan perbekalan air yang melimpah, Karna sepanjang pendakian bisa di pastikan tidak ada air mata atau mata air.
*Mintalah No HP tukang ojek yang kita tumpanggi dan memintanya untuk menjemput kembali ketika kita turun (Karna dari pemancar bisa di pastikan tidak akan ada tukang ojek).
*Siapkan masker, Karna Track pendakian sedikit berdebu.



Monday, July 2, 2012

Gunung Guntur (2.249 Mpdl)



Kamis, saya (Jhon "Amri" Terry) beserta tim berkumpul di sebuah kontrakan teman (Andre "Eki" Stingky) untuk memulai perjalanan yang mungkin tidak akan terlupakan. Perjalanan ini kami mulai dengan menumpangi sebuah angkot yang bertujuan Pasar induk Tanah Tinggi (Tangerang). Setelah sampai, Kami pun langsung berusaha mencari Truk Sayur yang bertujuan ke Garut. Tanpa harus menunggu lama, Akhirnya kami mendapati truk yang bertujuan Garut dan Tanpa pikir panjang kamipun langsung menaiki truk tersebut. 

Setelah beberapa lama perjalanan Tangerang-Garut, Akhirnya pada pagi hari kami sampai di Persimpangan jalan antara ke Gunung Guntur dan ke Kota bandung. Di sini kami menyempatkan untuk beristirahat sejenak sambil mengisi lambung kami semua dengan se'onggok Nasi Uduk. Setelah di rasa cukup, Saya dan seorang teman saya (Rio "Incu" Febrian) pergi mencari logistik untuk persedian kami selama pendakian. Kami pun berkeliling berbelanja logistik dan tidak lupa untuk berwisata Kuliner Khas Kota Garut (Wuenak e Pol...). Setelah berbelanja kami pun kembali ke tempat dimana teman-teman kami mengisi lambungnya dengan Se'onggok nasi uduk tersebut. 



Setelah di rasa cukup, Kami bergegas menaiki angkot yang bertujuan Cipanas (Kaki Gunung Guntur) untuk memulai start awal pendakian kami. Dari tempat Wisata Cipanas tersebut, Kami memulai Pendakian dengan melewati komplek Cluster perumahan warga. Dari sini kami sempat beberapakali bertanya kepada warga tentang arah jalur pendakian. 

Setelah beberapa lama menapaki Komplek Cluster warga, Kami pun sampai di daerah penambangan Pasir yang begitu Besarrrrnya. Tapi sial bagi kami, Setelah sampai di kawasan penambangan tidak ada truk penambang yang menuju ke atas. Itu di karenakan kami memulai pendakian pada hari Jumat pukul 11:00. Dan kami baru menyadari bahwa di hari dan jam itu, Sebagian besar warga melakukan Sholat Jumat. Dengan berat hati kami melakukan pendakian berjalan kaki hingga Curug Citi'is. 

Sebenarnya kami sempat menaiki sebuah Truk pasir yang bertujuan ke atas, Tapi di tengah jalan terjadi perdebatan yang cukup kompleks antara si Supir Truk dan Penambang (Masalah Intern partai) yang membuat si Penambang Turun dari Truknya lalu berlari ke arah bawah sambil teriak BODO AH... ke arah si supir truk itu sendiri. Tidak lama si penambang lari turun ke bawah, Si truk itu sendiri dengan teganya memutarbalikan kemudi Truknya lalu turun menuju bawah. Dengan sangat Very very super berat hati, Kami pun harus turun dari truk tersebut dan melanjutkan perjalanan menuju Curug Citi'is dengan berjalan kaki.

Di kawasan penambangan pasir sendiri kami beberapa kami mengalami kebinggungan dengan arah jalan menuju Curug Citi'is, Karena selama perjalanan di daerah penambangan itu sendiri mungkin ada ribuan jalan yang menuju ke atas. Beberapa kali kami melakukan jalan Tembak Lurus agar cepat sampai di Curug Citi'is.




Sekitar pukul 14:00, Kamipun sampai di perbatasan antara kawasan penambang dan jalur pendakian. Di sini kami menyempatkan untuk beristirahat dan mengisi Lambung kami kembali dengan sebuah Mie Instan yang iklanya SUDAH, MAKAN DULU SANA...ADA TAI AYAM SPESIAL TUH. Di sini kami juga menyempatkan bernarsis-narsis ria dengan Kamera Pinjaman dari teman (Pemandanganya Makyos kalau kata pak Bondan). Tanpa aba-aba, Datanglah sesosok bapak-bapak tua yang berdosa menghampiri kami. Bapak-bapak tua berdosa tersebut menawarkan jasa (Guide+Porter) untuk menemani perjalanan hingga ke kawah Gunung Guntur (150Ribu tanpa Dollar). 

Setelah bernegosiasi, Akhirnya bapak-bapak tersebut menemui titik deal hingga akhirnya menemani kami. Tapi sayang, Waktu yang sudah sangat tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan hingga ke puncak. Akhirnya kami membuka tenda di Kawasan Curug ketiga dan harus berpisah dengan bapak-bapak tersebut karna ingin kembali ke rumah yang dia cintai. 50ribu uang teman kamipun (Glenn "Ipin" Fredly) harus melayang, karna jarak yang di tempuh hanya setengah perjalanan. 



Sabtu Pagi, Kami pun langsung bergegas mandi (Biar ganteng) dan Masak Aer, Biar Mateng...Masak Aer, Biar Mateng (Kata Opi Kumis). Setelah lambung di rasa cukup padat merayap, Akhirnya kami memulai pendakian kembali menuju puncak. 

Selama perjalanan yang panas oleh teriknya Matahari, Kami pun tidak lupa untuk bernarsis-narsis ria karna pemandangan yang terpampang di gunung guntur tersebut sengat-sangat amazing en biutipul. Tak di nyana, Tak di kira, Salah satu personil (Glenn "Ipin" Fredly) dari tim kami (Gerombolan Siluman Laba-Laba) menyerah di tengah jalan. Dengan gagahnya dia melambaikan tangan menghadap kamera dan menyatakan untuk tidak melanjutkan tantangan ini (Dunia lain, kali ah...). 

Dengan teganya kamipun meningalkan salah satu personil kami, Akhirnya kami berempat (Jhon "Amri" Terry, Rio "Incu" Febria, Andre "Eki" Stingky & George "Pare" Clonney) kembali melakukan pendakian menuju puncak tertinggi. Setelah terkurasnya tenaga, Keringat, Uang & Air Mata. Akhirnya kami sampai di Puncak Gunung Guntur. Lega rasanya ketika menginjakan kaki di Puncak Gunung Guntur, Rasa lelah yang kami rasakan selama pendakian akhirnya di bayar Tunai dengan pemandangan yang Tuhan ciptakan ini (Walaupun kehabisan air). 
 
Setelah dirasa cukup berfoto-foto ria di puncak, Kami memutuskan untuk turun kembali menuju tenda. Tapi tak di sangka, Kami menemukan sebuah fenomena alam. Kami melihat sesosok mahluk yang tertidur di bawah Pohon. Dan setelah kami Teliti, Telaah & Meperhatikan secara seksama, Ternyata mahluk yang tertidur itu adalah teman kami yang tidak melanjutkan perjalan ke puncak. Dan akhirnya pun kami berkumpul kembali, tanpa adanya kekurangan satupun dari kami semua. Thank's God 

 Happy Holiday Boys!




Tip's Pendakian Gunung Guntur: 
- Jangan pernah melakukan pendakian pada hari jumat pukul 10:00 s/d 14:00, Karna sebagian besar Truk tidak beroprasi. 
- Siapkan baju lengan panjang & Celana panjang, Untuk melakukan pendakian (Gunungnya Gundul euy...)
- Siapkan Stok Air yang melimpah, Karna sepanjang perbatasan antara Vegetasi dan jalur menuju Puncak bisa dipastikan tidak ada Mata Air.


 Thank's To : 
*Tuhan Yang Maha Esa
*Tukang Nasi Uduk (Atas Informasinya)
*Truk Penambang Pasir & Truk Sayur (Tangerang-Garut)
*Alfamart (Atas Logistik & Birnya)
*Tukang Anggur Cap Orang Utang
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...