Friday, April 24, 2015

Gunung Semeru (3.676 Mpdl)


Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di pulau jawa dan salah satu gunung api yang paling aktif. Dalam kurun waktu -+ 20 menit sekali mengeluarkan abu vulkanik hitam dan pasir. Wilaya tepatnya berada di Kabupa ten Malang dan Lumajang. Aktifitas material vulkanik yang dikeluarkan berupa letusan abu, Lava blok tua dan Bom lava muda.

Untuk pendakian ke gunung semeru ini biasanya pendaki kebanyakan memulai dari arah malang, karena ketersedian akses transportasi dan akomodasi yang mudah di dapat. Dari kota Malang perjalanan dilanjutkan menuju ke tumpang via terminal Arjosari dengan angkot. Sesampainya di terminal tumpang kita bisa langsung naik jeep atau truk yang menuju Ranupani. Dari tumpang perjalanan dilanjutkan ke Ranu pAni dengan melewati Gubuklakah, yang merupakan desa penghasil buah Apel dan Ngadas, tempat Suku Tengger bermukim serta Jemplang - Bantengan (Disini pemandangan ke Gunung Bromo nampak bagaikan hamparan permadani bila awal musim hujan mulai atau berakhir). Perjalanan dari Tumpang menuju Ranu Pani membutuhkan 4-5 jam perjalanan.

Ranu Pani merupakan dusun terakhir perjalanan bermotor. Ditempat ini terdapat Pos pemeriksaan Pendaki Gunung dan Fasilitas yang ada berupa Pondok Pendaki, pondok Penelitian, Pusat Informasi, Kantor Resort, Wisma Cinta Alam, Wisma Tamu dan Bangunan Pengelola. Ditengah perkampungan Ranu Pani terdapat Danau (Ranu) Pani yang merupakan kawasan wisata yang mengasikan. Dari Ranu Pani bila kita berjalan menyusuri jalan setapak lurus terus maka kita akan sampai di Ranu Regulo (15 Menit).

dari Ranu Pani perjalanan dilanjutkan menyusuri jalan beraspal sepanjang 0,5 Km menuju jalan setapak pendakian menuju Ranu Kumbolo. Melewati tanah pertanian daerah Watu Rejeng perjalanan menanjak dimulai. Disekitar perjalanan ada yang tertutup oleh pohon tumbang/rubuh ke jalan sehingga sesekali kita merayap di bawah tumbuhan rubuh. Nuansa perjalanan banyak dijumpai penduduk yang mencari kayu bakar serta burung di sepanjang rute perjalanan. Waktu tempuh dari Ranu Pani ke Watu Rejeng membutuhkan 90 menit. lalu untuk sampai di Ranu Kumbolo dari Watu Rejeng membutuhkan 90 menit.


Ranu Kumbolo merupakan lembah dan terdapat danau/ranu yang lausnya 12 Ha. Daerah ini merupakan tempat Vaforit para pendaki untuk bermalam. Panorama alam dipagi hari akan lebih menakjubkan berupa sinar matahari yang terbit dari celah-celah bukit menjukan warna-warni yang membuat di sekitar danau berwarna kemerahan-merahan dan kekuningan, ditambah uap air diatas danau seakan-akan keluar dari danau tersebut.

Setelah dari Ranu Kumbolo perjalanan diteruskan menuju Kali mati melewati Tanjakan Cinta, Yang merupakan tanjakan yang lumayan memeras tenaga dan diteruskan melewati Savana Oro-oro ombo. Perjalanan diteruskan menuju Cemoro Kandang dan diteruskan melewati padang rumput - Jambangan dan menuju Kali Mati. Disini kita dapat memenuhi kebutuhan tambahan air kita dengan menyusuri jalan setapak selama 15 menit ke mata air.

Setelah dari Kali Mati kita menuju ke Arcopodo dengan waktu tempu 2 sampai 3 jam perjalanan. Arcopodo merupakan daerah yang berada dilereng puncak Gunung Semeru dan dapat digunakan untuk mendirikan tenda sebelum melakukan Summit Attack di dini harinya. Setelah beristirahat di malam harinya, perjalanan pendakian kita lanjutkan menuju ke puncak Jonggring Saloko dengan melewati tanah berpasir dengan kemiringan 60-70 derajat. Diperlukan kewaspadaan khusus dalam melewati medan ini karena banyak batu-batu atau longsoran di karenakan angin atau pendaki yang berada di atas kita. perjalanan dari Arcopodo ke Puncak membutuhkan waktu 3-4 jam perjalanan pendakian.

Puncak Mahameru atau Puncak Jonggring Salako memiliki keunikan pada setiap 10-15 sekali menyemburkan abu dan batuan vulkanik yang di dahului semburan asap berwarna hitam kelam membumbung tinggi ke angkasa raya seakan-akan menyelimuti seluru puncak. Suhu di puncak semeru kadang-kadang mencapai 0-4 derajat celcius yang disertai kabut tebal dan badai angin.


Gunung Ceremai (3.078 Mpdl)


Gunung Ceremai merupakan gunung berapi yang masih aktif dan gunung bertipe Strato. Gunung Ceremai memiliki dua kawah utama, Kawah Barat dan Kawah Timur. Gunung ini memiliki keistimewahan tersendiri bila dibandingkan dengan gunung-gunung lainya di pulau jawa, seperti juga Gunung Slamet, Gunung ini terpisah dari gunung lainya. TetapiGunung Ceremai ini lebih dekat dengan Laut Jawa. Kegiatan terakhir yang tercatat pada tahun 1973, berupa gempa tektonik yang cukup kuat. Gunung ceremai ini merupakan Gunung tertinggi di Jawa Barat.


Jalur pendakian yang saya lakukan ke gunung ini melewati Jalur Palutungan, jalur palutungan tidak terlalu curam bila dibandingkan jalur Lingkarjati, tetapi kita harus menambah waktu tempuh 2-3 jam perjalanan untuk sampai ke Pos pendakian Palutungan. Dipalutungan ini  hanya ada toko-toko kecil, maka sebaiknya keperluan logistik untuk pendakian sebisa mungkin di penuhi di Kuningan ataupun cirebon. Didesa palutungan terdapat bumi perkemahan yang bernama Bumi Perkemahan Erah, Perjalanan hanya di butuhkan waktu 10 menit, dan setiap hari libur banyak pengunjung berwisata di tempat ini.


Persediaan air untuk pendakian melalui Palutungan sebaiknya di siapkan di desa ini. Dari palutungan pendakian kita teruskan melalui Cigowong Girang, selama 3 jam perjalanan, dimana terdapat sebuah sungai kecil yang bisa dipakai untuk menambah persediaan air dan mendirikan tenda di tempat ini, walaupun tempatnya kurang memadai dan suhu di Cigowong ini cukup dingin dikarenakan tempatnya yang sangat lembab. Selanjutnya kita akan memasuki hutan dan melalui Blok Kuta dan Blok Pangguyungan Badak.


Perjalanan kita teruskan dengan melewati Blok Arban, kemudian Tanjakan Assoy. Ditempat ini kita dapat beristirahat sebelum melewati tanjakan yang cukup curam. Dari Cigowong Girang diperlukan waktu 4 sampai 5 jam untuk sampai tempat ini. Selanjutnya kita akan melewati Blok Pesanggrahan dan Blok Sanghyang Ropoh, kemudian kita akan sampai pada pertigaan yang menuju Apui (Via Apui, Cipanas) dan ke Kawah Goa Walet. kira-kira 2 jam waktu tempuh dari Tanjakan Assoy ke pertiggan ini. Dari pertigaan ini kita melanjutkan menuju Goa Walet, disini kita dapat mendirikan tenda untuk mereka yang melanjutkan pendakian kepuncak keesokan harinya. Dan untuk sampai ke puncak dari Goa Walet memerlukan waktu tempuh sekitar 1 sampai 1,5 jam perjalanan hingga sampai ke Puncak Sunan Cirebon.








Thursday, April 23, 2015

Gunung Lawu (3.265 Mpdl)


Gunung Lawu berdiri kokoh di perbatasan antara jawa Tengah dan Jawa Timur, banyak serta menyimpan sejuta misteri dan legenda, dalam legenda Gunung Lawu dipercayai sebagai tempat bertapa Raden Brawijaya atau yang dikenal dengan Sunan Lawu setelah mengundurkan diri dari kerajaan Majapahit, dan beliau dipercaya sebagai penguasa seluruh mahluk yang ada di Gunung Lawu.

Gunung Lawu sendiri memiliki kawah yang bernama Kawah Condrodimuko, yang dipercaya masyarakatsekitar sebagai tempat mengodok tanah pewayangan yaitu Raden Gatotkoco, salah satu dari pandawa lima. Di gunung ini juga banyak tempat
-tempat keramat antara lain Sendang Drajat, Argo Dalem, Argo Dumilah, Pasar Dieng, Batu Tugu "Punden Berundak", Lumbung Selayur, Telaga Kuning dan masih banyak lagi. Gunung ini juga banyak ditumbuhi bunga Edelweis yang berwarna Merah Muda, Kuning dan Putih. Dan untuk mendaki gunung ini bisa dilaluli melalui Desa Cemoro Sewu maupun Dukuh Cemoro Kandang.



Gerbang Jawa Timur : Desa Cemoro Sewu

Jalur yang dimulai dari Cemoro Sewu ini adalah yang paling sering digunakan untuk pendakian, berupa jalan makadam mulai dari desa sampai pertengahan jalur. Di desa cemoro sewu ini kita mempersiapkan air untuk perjalanan naik dan turun. Kita akan melewati hutan pinus dan akasia di sisi kiri dan kanan. dalam pendakian ini kita akan melewati 4 buah Pos. Setelah pos IV ini pepohonan mulai rendah sampai kita harus menyusur pegununggan, jalanya berupa tanah mendatar dan sisi kanan terdapat jurang.

kurang lebih 10 menit kita akan sampai di Sendang Drajat, sebuah sumber mata air yang diangap leramat oleh para perziarah. Di daerah sini biasanya digunakan untuk bertapa oleh orang-orang yang percaya bahwa akan mendapat "Ilmu: Disini terdapat gua sebesar 2 meter yang dapat kita pakai untuk bermalam. Didepan gua terdapat lubang sekitar satu meter yang kadangkala dapat ditemukan mata air. Perjalanan lalu dilanjutkan terus ke Argo Dalem, dengan melewati punggungan bukit sekitar 30 menit, kita akan menemukan pertigaan yang ke kiri langsung menuju Puncak Argo Dumilah sedang ke kanan menuju puncak Argo Dalem. dari pertigaan ini untuk menuju puncak Argo Dumilah hanya membutuhkan waktu 10 menit.


Gerbang Jawa Tengah : Desa Cemoro Kandang

Jalur yang dimulai dari desa cemoro kandang ini panjangnya sekitar -+ 12Km, juga paling sering digunakan untuk pendakian , karna tidak terlalu menanjak dan pemandanganya sangat indah. Diseberang gerbang pendakian terdapat warung-warung, juga bisa digunakan untuk menambah logistik, air juga harus dipersiapkan dari sini untuk perjalanan pulang pergi.

Kita mulai perjalanan melalui hutan akasia dan pinus dengan kondisi jalan berbatu. sesampainya di Pos I Taman Sari Bawah, kemudian kita akan melewati jalan tanah dari hutan cemara dan pinus selama sekitar 30 menit akan menemui Pos II Taman Sari Atas. Dari sini kita masih melewati hutan dan menyusuri bukit, setelah perjalan 2,5 jam kemudian kita sampai di Pos III Penggik.

Dari Pos Penggik ini kita menuju Pos IV Cokrosuryo dengan melewati hutan, kemudian menyusuri bukit, disebelah kiri kita adalah jurang, waktu yang dibutuhkan 1,5 jam. Jika tidak ingin menginap Cokrosuryo kita bisa berjalan terus ke Argo Dalem dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Dalam perjalanan ke Argo Dalem kita akan menemui sebuah pos yang sudah rusak dipertigaan yang kekanan ke arah Argo Dumilah dan yang lurus ke arah Argo Dalem.






Wednesday, April 22, 2015

Jadwal PSMS Medan 2015

Jadwal Pertandingan PSMS Medan di Divisi Utama PT. Liga Indonesia 2015/2016

*Putaran Pertama :

- Kamis, 20 April 2015.
PSMS Medan - Bintang Jaya Asahan.

- Rabu, 6 Mei 2015.
Persih Tembilahan - PSMS Medan.

- Minggu, 10 Mei 2015.
PSPS Pekan Baru - PSMS Medan.

- Minggu, 17 Mei 2015.
Persiraja Banda Aceh - PSMS Medan.

- Kamis, 28 Mei 2015.
PSMS Medan - PS Bengkulu.

- Senin, 1 Juni 2015.
PSMS Medan - PS Bangka.

- Rabu, 10 Juni 2015.
Pro Duta FC - PSMS Medan.

- Minggu, 17 Juni 2015.
PSBL Langsa - PSMS Medan.


*Putaran Kedua :

- Sabtu, 25 Juli 2015.
PSMS Medan - PSBL Langsa.

- Rabu, 29 Juli 2015.
PSMS Medan - Pro Duta FC.

- Rabu, 5 Agustus 2015.
PS Bangka - PSMS Medan.

- Minggu, 9 Agustus 2015.
PS Bengkulu - PSMS Medan.

- Sabtu, 15 Agustus 2015.
PSMS Medan - Persiraja Banda Aceh.

- Rabu, 26 Agustus 2015.
PSMS Medan - PSPS Pekanbaru.

- Minggu, 30 Agustus 2015.
PSMS Medan - Persih Tembilahan.

- Minggu, 6 September 2015.
Bintang Jaya Asahan - PSMS Medan.


Daftar Pemain PSMS Medan 2015


Daftar pemain PSMS Medan divisi utama 2015.

Kiper :
Guntur P, M Yasir& Andi P.

Belakang :
Nanda Zulmi, Samsul Kamal, Luis Irsandi, Lucky N & Putra Habibi.

Tengah :
Asrul Reza, Riskandi, Jaya Hartono, Suhandi, Triyudha, Erwin, Zulfikar & Faisal Azmi.

Depan :
Haris Tuharea, Imam Baihaki, Aldino, Tambun Naibaho, Chairul Hidayat, Femi & Fajar Hadinata.

Sunday, April 19, 2015

Jadwal Persikota 2015


Jadwal Pertandingan Persikota Tingkat Banten :

*Putaran I

- Kamis, 23 Apri l 2015.
Persikota Tangerang - Persitangsel Tangerang Selatan, @Lap. Kopasus Serang.

- Selasa, 28 April 2015.
Bantara Sc - Persikota Tangerang, @Stadion Ciputat/Ona Lbk.

- Kamis, 30 April 2015.
Persikota Tangerang - Persic Cilegon, @Stadion Ciputat/Ona Lbk.

- Selasa, 5 Mei 2015.
Serang Jaya - Persikota Tangerang, @Lap. Kopasus Serang.

 
*Putaran II

- Kamis, 21 Mei 2015.
Persitangsel Tangerang Selatan - Persikota Tangerang, @Lap. Kopasus Serang.

- Sselasa, 26 Mei 2015.
Persikota Tangerang - Bantara SC, @Stadion Ciputat/Ona Lbk.

- Kamis, 28 Mei 2015.
Persic Cilegon - Persikota Tangerang, @Stadion Ciputat/Ona Lbk.

- Selasa, 2 Juni 2015.
Persikota Tangerang - Serang Jaya, @Lap. Kopasus Serang.

nb: Waktu dan Tanggal sewaktu-waktu bisa berubah

Saturday, April 18, 2015

Format & Sistem Kompetisi Liga Nusantara


Liga Nusantara adalah kompetisi sepak bola tingkat ketiga dengan sistem sepak bola Indonesia yang baru digelar 2015. Liga Nusantara merupakan gabungan dari Divisi II dan Divisi III dari Liga Indonesia musim 2014 kemari. Setelah dihapusanya Badan Liga Sepak Bola Amatir Indonesia (BLAI) sebagai pengelola kompetisi amatir di sepakbola Indonesia. Maka, mulai tahun 2015 pengelolaan Liga Amatir aepakbola Indonesia digantikan oleh Komite kompetisi Asosiasi Provinsi (Asprov) untuk babak kualifikasi dan babak Nasional dikelola oleh PSSI.

Sistem yang akan digunakan pada Liga Nusantara kali ini adalah kompetisi penuh dengan format kandang tandang. Tiap klub peserta diwajibkan minimal bertanding 15 kali selama semusim kompetisi.

Format dan Sistem Liga Nusantara 2015 :

  • Zona Provinsi : Sistem kompetisi penuh dengan format kandang tandang dan hanya 1 klub yang lolos ke fase berikutnya. Jika ada 1 zona provinsi yang memiliki klub kurang dari 10, Maka wakil dari provinsi tersebut akan mengikuti babak playoff degan wakil dr provinsi lainya. 
  • Zona Regional : Terbagi dalam 6 regional, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali - Nusa tenggara, Sulawesi - Maluku dan Papua. Sistem dan formatnya adalah setengah kompetisi dan home tournament. Dari tiap regional akan lolos 2 klub yang berhak berlaga ke babak Nasional.
  •  Zona Nasional : Jumlah klub yang berlaga 16 (12 klub yang lolos dari babak Regional dan 4 klub peringkat ke 3 sampai ke 6 dari Divisi I LI 2015). Sistem dan formatnya adalah setengah kompetisi dan home turnament. 6 klub teratas akan mendapat tiket promosi ke Divisi Utama Liga Indonesia.
 *nb : Format dan sistem kompetisi Liga Nusantara sewaktu-waktu bisa berubah.

Friday, April 17, 2015

Gunung Sumbing (3.371 Mpdl)



Gunung sumbing merupakan gunung bertipe strato (Kerucut), dengan ketinggian 3.371 Mpdl. Gunung ini berletak di kawasan Kabupaten Wonosobo, tepatnya di daerah Temangung, Jawa Tengah. kondisi puncaknya terdiri atas tebing batu cadas yang menjulang tinggi dan sekitarnya banyak di jumpai kawah-kawah kecil yang mengeluarkan asap belerang. Puncak Gunung Sumbing terdiri atas dua puncak yaitu, Puncak Buntu (3.362 Mpdl) dan Puncak Kawah (3.371 Mpdl).


Jalur Lama
Dari kampung butuh, Perjalanan kita lanjutkan menuju perbatasan antara hutan dengan ladang jaraknya sekitar 4,5 Km dari kampung butuh, maka kita akan sampai di Boswisen. Di boswisen ini terdapat sungai kecil, bila musim hujan terdapat air dan bisa kita pergunakan untuk memasak dan meminum. setelah sampai di Boswisen perjalanan kita teruskan menuju pertigaan yang di namakan Bukit Genus. Setelah sampai bukit genus kita bisa beristirahat sebentar sambil menikmati pemandangan karena lokasinya yang cukup datar, lalu perjalanan kita teruskan lagi melewati banyak tanjakan terjal menuju Pestan atau Pasar Setan.

Dari Pestan jalan semakin curam dan agak sulit di lalui sepanjang 0,5 Km, kita akan menemui batu besar, yang terdapat dipergunakan sebagai tempat tempat berlindung dari hembusan angin yang keras, tempat ini dinamakan Batu Kotak. Dari Batu Kotak perjalanan kita teruskan menuju di kawasan Tanah Putih, sekitar 1 jam perjalanan lalu kita dapat langsung menuju ke Puncak. Dari Batu Kotak untuk mencapai puncak Gunung Sumbing membutuhkan waktu 2-3 jam lagi perjalanan pendakian.


Jalur Baru
Bila kita ingin melewati jalur baru dari kampung butuh, kita menuju ke kawasan Boswisen sebelah barat yang membutuhkan 2 jam perjalanan, melewati jalan Berbatu dan Menanjak. Boswisen merupakan batas ladang dan hutan pinus milik Perhutani dan terdapat pondok yang merupakan Pos I. Pos ini bisa dipergunakan untuk bermalam bila kita tidak bermalam di desa dan paginya kita meneruskan perjalanan.

Dari Pos I perjalanan kita lanjutkan menuju pos II yang dinamakan Pos Gatakan, sekitar 3 Km. Dari pos II perjalanan kita lanjutkan sampai menemui pertigaan, yang merupakan pertemuan jalur lama dan jalur baru. Seterusnya perjalanan kita teruskan melewati jalur lama menuju Puncak.

Puncak Gunung Sumbing berbentuk kaldera kecil yang bergaris tengah 800 meter, dengan kedalaman 50-100 meter dan beberapa puncak yang runcing dan sulit untuk di capai. Dari desa Garung menuju Puncak Gunung Sumbing membutuhkan waktu 7 sampai 8 jam perjalanan, sedang turunya membutuhkan waktu 4 sampai 5 jam.





Thursday, April 16, 2015

Gunung Sundoro (3.136 Mpdl)


Gunung Sundoro merupakan gunung berapi yang berbentuk krucut dan bertipe strato ini terletak di batas Kabupaten Temanggung dan Wonosobo.Gunung Sundoro merupakan gunung yang mempunyai keindahan yang menarik karna di lereng gunung terdapat kebun-kebun teh. Hamparan perkebunan teh yang mengelilinggi menjadikan Gunung Sundoro nampak hijau sepanjang tahun.Bila kita berada di Puncak Gunung Sundoro, kita bisa melihat pemandangan disekitarnya lebih indah karena kondisi puncak yang terbuka dan Sunrise pada pagi hari nampak jelas. Dataran Tinggi Dieng akan terlihat dari kejahuan dan lereng gunung sumbing nampak jelas Konturnya.

Letak Gunung Sundoro berdekatan dengan Gunung Sumbing yang hanya terpisah oleh pelana kledung yang melintasi jalan raya yang menghubungkan Kota Wonosobo dan Kota Magelang. Kawasan hutan gunung sundoro di kelola oleh Perhutani Wonosobo dan Temanggung. Tumbuhan di sini banyak di dominasi oleh tumbuhan Pinus, Akasia dan Mentigi. Hewan yang bisa di jumpai di gunung ini diantaranya Kijang dan Babi Hutan.

Untuk mendaki Gunung Sundoro bisa melewati desa kledung, dari arah magelang naik bus jurusan Wonosobo atau sebaliknya, turun di desa kledung di sebelah restoran Dieng Pass. Di desa Kledung kita bisa menyaksikan pemandangan yang menarik baik kearah Gunung Sundoro maupun ke arah Gunung Sumbing


Perjalanan ke Puncak Gunung Sundoro di mulai dari jalan belakang rumah Kepala Desa. Perjalanan kita akan melewati batas ladang penduduk dengan Hutan dan sampai di Watu Gede. Perjalanan di lanjutkan hingga akhirnya kita sampai di Situk, disini ada Pos Pendaki dan kita dapat beristirahat di sini. Dari Situk diteruskan lagi, kita akan menemuijalan bercabang, lurus dan arah ke kana. Sebaiknya kita ambil jalan lurus karena jalan ini lebih cepat tetapi lebih menanjak, sedangkan jalan yang kekanan lebih landai dan melewati lereng bukit, kedua jalan ini akan bertemu di Pestan dan dapat di tempuh dalam 2 jam dari situk.

Berjalan sekitar 2-3 jam lagi kita sampai di Batu Tatah, daerahnya agak berbatuan. Untuk menuju puncak di perlukan waktu 2 jam lagi, mendekati puncak kita mengambil jalan memutar dari arah kiri menuju ke arah kanan menuju Puncak. Dari desa kledung ke Puncak Sundoro ini membutuhkan waktu 7-8 jam, sedangkan untuk turun membutuhkan waktu 3-4 jam.

Pincak Gunung Sundoro merupakan dataran seluas (400x300) meter, yang disebelah timurnya terdapat dua kawah kembar seluas (210x150) meter. Sedangkan di sebelah barat dan utara terdapat dataran Segoro Wedi dan Banjaran serta dua dataran yang belum bernama, yang merupakan sisa kawah utama dan sekunder.


Menurut tradisi masyarakat di sini setipa tanggal 1 Suro tahun baru pada penanggalan Jawa-Islam, banyak penduduk yang mendaki Gunung Sundoro ini, Untuk mengadakan selamatan di Puncak Gunung Sundoro.





Wednesday, April 15, 2015

Gunung Slamet (3.428 Mpdl)


Gunung Slamet adalah gunung tertinggi di Jawa setelah Gunung Semeru di Jawa Timur, berbentuk krucut/Strato serta memiliki memiliki kawah yang masih aktif dan luas. Letusan besar terakhir terjadi pada tanggal 13 Juli 1988, yang menimbulkan lidah api dan semburan lava pijar setinggi 300 meter.


Gunung Slamet memiliki dua jalur pendakian :
  1. Jalur Bambangan (Purbalingga)
  2. Jalur Utara Via Gambungan (Tegal)
Berhubung saya mendaki gunung ini melalui jalur Bambangan, maka saya akan menceritakan Pendakian Gunung Slamet melalui jalur Bambangan. Dusun Bambangan merupakan hunian terakhir menuju Gunung Slamet, di sini kita harus mengisi persedian air , karna sepanjang pendakian sulit menemukan mata air, terutama di musim kemarau.

Di batas kampung Bambangan, kita akan menjumpai pondok pemuda, sebuah gedung yang besar dan cukup megah yang di bangun Pemerintah Daerah Purbalingga untuk para pendaki. Pendakian di mulai dari pondok pemuda, dimana ada calan bercabang, yang kekanan merupakan jalur lama, kita bisa mengambil jalan yang lurus, karna rute yang baru ini lebih pendek.

Setelah perladangan kita akan memasuki kawasan hutan PERHUTANI, dimana kita akan jumpai tempat perlindungan  (Shelter). Dari sini pendakian akan melewati tempat yang di sebut Pondok Gembirung yang merupakan hutan alam, yang banyak di tumbuhi pohon gembirung. Setelah melewati Pondok Gembirung kita akan sampai di Pondok Walang, Berjalan lagi sejauh 0,5 Km kita akan menjumpai Pondok cemara yang disekitarnya banyak di tumbuhin perpohonan Cemara.

Dari Pondok cemara kita terus mendaki sejauh 1,5 Km menuju Pondok Samanrantu, disini ada pondok peristirahatan sederhana. Diperlukan 5 s/d 6 jam untuk mencapai Samarantu dari Bambangan, dan 3 s/d 4 jam lagi untuk mencapai Puncak.

Dari Samarantu perjalanan diteruskan menuju Samyang Rangkah yang di musim hujan ada mata air, berjalan sejauh 0,6 Km lagi melewati Samyang Kendit dan Samyang Jampang kita akan menjumpai samyang Ketebonan. Di Samyang Jampang banyak ditumbuhi bunga edelweis yang sekarang mulai sedikit punah, dan kita bisa menyaksikan matahari terbit dari tempat ini. Kita terus naik ke plawangan (3.250 Mpdl) yang merupakan perbatasan hutan dan bebatuan. menuju Puncak Gunung Slamet masih memerlukan waktu 1 jam lagi, melewati batu-batu lahar yang amat sukar, berupa batu lepas dan tajam, kita harus lebih waspada di daerah ini.

Setelah sampai di Puncak, kita akan melihat hamparan padang lahar yang luas dan menakjubkan ke arah kawah-kawah yang masih aktif yang dinamakan Segoro Warian dan Segoro Wedi. Dari puncak Gunung Slamet kita juga dapat menyaksikan panorama yang indah  ke arah puncak-puncak Gunung Sindoro, Gunung Sumbing dan Gunung Ceremai, dan di kaki langit membentang Samudra Hindia dan laut Jawa.







Saturday, April 11, 2015

Gunung Arjuno (3.339 Mpdl)


Gunung Arjuno adalah gunung api tua dan sudah tidak aktif lagi. Gunung Arjuno dan Gunung Welirang terletak pada satu gunung yang sama dan terletak dalam satu rangkaian dengan Gunung Anjasmoro dan Gunung Ringgit. Pada lembah-lembah diantaranya, terutama di lereng gunung arjuno dan Ringgit, terdapat puluhan peninggalan purbakala yang berserakan dan belum di tangani secara tuntas. Bahkan sebagian tertutup oleh semak belukar.

Mendaki Gunung Arjuno dari kota lawang merupakan awal pendakian yang sangat praktis, karna kota lawang mudah sekali kita tempuh dari arah Surabaya maupun Malang, selain itu Puncak Gunung Arjuno dapat langsung kita capai dari arah sini.


Pendakian ke Puncak di mulai dari desa Wonorejo dan dilanjutkan menuju ke Perkebunan Teh Wonosari. Di sini kita dapat melapor pada petugas PHPA atau Kelompok pecinta alam setempat untuk meminta ijin Pendakian. Dan jangan lupa, Persediaan air kita persiapkan juga di desa terakhir ini, karna selama pendakian saya tidak melihat yang namanya mata air.

Dari desa Wonosari kita terus berjalan dan melewati Perkebunan Teh Wonosari serta terus naik ke atas hingga akhirnya kita sampai di Oro-Oro Ombo yang merupakan tempat untuk mendirikan tenda. dari Oro-Oro Ombo menuju ke Puncak Gunung Arjuno masih cukup jauh. Perjalanan dengan melewati hutan lebat yang di sebut Hutan Lali Jiwo. Dari sini kita akan melalui padang rumput yang jalanya menanjak dan curam sekali. Mendekati Puncak, kita akan berjalan melewati batu-batu yang sangat banyak dan menyerupai taman yang sangat indah, setelah itu kita akan mencapai Puncak Gunung Arjuno (Puncak Ogal Agil)





.

Friday, April 10, 2015

"Spirit Zandonadi, Sampai Mati"


Mungkin banyak di antara kalian yang sudah mengetahui  yang namanya Bruno Zandonadi itu siapa, Berikut sedikit bio datanya yang bisa saya rangkum.

Nama Lengkap : Bruno Jose Zandonadi
Tanggal Lahir : 1 Mei 1981
Tempat Lahir : Brasilia, Brazil 
Isteri : Annisa Sanjaya
Anak : Isabel Nazwa Zandonadi 

Mantan pemain Persikota Tangerang, Bruno Zandonadi, menghembuskan nafas terakhirnya, Sabtu (13/10/2012). Zandonadi meninggal dunia akibat infeksi otak yang dideritanya. Sebelumnya, Zandonadi yang juga pernah bermain untuk beberapa Klub di Indonesia ini telah dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Usada Insani, Kota Tangerang. Penyakit yang dideritanya pun membuat ia tak sadarkan diri.

Kepergian Zandonadi pun cukup membuat sepakbola Indonesia berduka. Nada simpati pun langsung keluar dari beberapa pesepakbola tanah air dan Fans Persikota dengan kepergian pemain yang telah bermain untuk beberapa klub di Liga Indonesia ini. 

Karir Sepak Bola Profesional di indonesia :

2004-2005 Petrokimia Gresik
2007-2007 Persikota Tangerang
2008-2009 Persiba Balikpapan
2009-2010 Persita Tangerang
2010-2011 PSIS Semarang
2010-2011 Persikota Tangerang





















Tuesday, April 7, 2015

Gunung Puntang (2.223 Mpdl)



Sesuian dengan judul artikel ini "Gunung Puntang", mungkin banyak dari teman-teman pendaki lainya yang sudah mengetahui namanya Gunung Puntang. Gunung Puntang berada di desa Cimaung Banjaran, Kabupaten Bandung. Daerah ini memiliki curah hujan yang cukup tinggi jika di banding daerah gunung-gunung yang lainya. Sebenarnya Gunung Puntang berada di pegununggan Malabar,  puncak yang dimiliki Pegunungan Malabar ini adalah Puncak Mega, Puncak Puntang, dan Puncak Haruman.

Sebenarnya ini bukanlah tujuan utama pendakian kami, Karna tujuan kami adalah Gunung Prau yang berada di Wonosobo. Berhubung Gunung Prau sedang tutup, Maka kami pun menentukan untuk mengalihkan pendakian ke daerah Jawa Barat (Biar irit katanya).


Tepat sore hari, 20 maret 2015 kami segenap keluarga besar Siluman Laba Laba berkumpul di salah satu tempat yang sangat di rahasiakan keberadaanya. Setelah semua para Siluman berkumpul, akhirnya kamipun memulai perjalanan yang sangat sangat sangat biasa aja (Zzzz.....). Mahgrib pun tiba, Kami pun mulai melangkah kaki kami dengan mencari sebuah angkot yang mau mengantarkan kami ke sebuah Pangkalan/Pool bis Arimbi yang menuju Bandung. Kurang dari 20 Menit kami sampai di Pool Bis tersebut, Tak lama menungggu, Bis pun berangkat dari peraduanya.

Di dalam perjalanan Tangerang-Bandung tidak banyak yang bisa kami lakukan selain gituan dan anuan (Ngegosip maksutnya, ngeres aja nih pikiranya). Dini hari pun tiba dan kami pun sampai di sebuah Terminal Leuwipanjang, Bandung. Di terminal ini kami cukup lama untuk beristirahat sambil menunggu salah satu personil Siluman yang akan mengikuti pendakian cabe-cabean ini. Tak selang berapa lama salah satu Siluman yang kami tunggu akhirnya datang, lengkap sudah para Siluman (6 Siluman Laba-Laba). Sekitar jam 3 subuh, Kami mulai mencari seong'gok angkot, Tapi berhubung angkot yang kami cari belum beroperasi jam segitu, kami pun mulai mencari angkot yang mau di carter! Di sini sempat terjadi perdebatan tarif yang cukup alot, Karna sistim pendakian kami adalah "Murah meriah tapi mewah". Deal pun terjadi, akhirnya Uya Kuya pun membuka tirai nomor 3, dan akhirnya Zonk lah yang kami dapat. Kenapa Zonk? Karna di awal deal kami dengan Masinis angkot tersebut adalah sebesar 150K dari Terminal Leuwipanjang hingga Pos PGPI, Tapi di tengah perjalanan angkot pun berhenti dengan alasan 150K tersebut tidak sampai Pos PGPI. Setelah berdebat Hebat, Panjang, Ngalor ngidul, Sumpah Serapah, Penuh ancaman & Tidak berbobot sama sekali diantara Siluman dan Masinis Angkot tersebut, Akhirnya kami sampai di Pos PGPI sekitar jam 4 Pagi.


Sesampainya di Pos Perhutani kami melakukan Repacking lagi karna beban yang kami bawa semakin bertambah (Tapi anggur terus berkurang). Matahari pun mulai menampakan jidatnya, Para pendaki lain pun mulai bermunculan ke muka bumi, Pos Perhutani pun mulai di buka & warung-warung pun mulai menjajakan daganganya (Maaf lebay dikit...). Tanpa aba-aba kami pun memulai sesi foto-foto di Pos Perhutani, Setelah semua selesai kami pun memulai pendakian terlucu dalam hidup saya, Kenapa?  Karna... [Maaf di skip, karna tidak layak di contoh]

Eng...ing...eng, Pendakian pun dimulai dari depan Pos PGPI. Trek awal yang kami lalui jauh dari kata-kata landai atau lebih tepatnya teganggan tanjakan. jalur pendakian Gunung Puntang memiliki trek yang cukup curam, Ibarat kata "Kecil-kecil cabe rawit, tapi sekilo" Trek di gunung ini jarang sekali ada yang namanya Bonus Stage. Trek-trek seperti inilah yang biasanya di benci oleh para pendaki (Benci tapi rindu). Kami pun terus melakukan pendakian hingga akhirnya kami sampai di Pos Dzuhur, di sini kami sempat melakukan diskusi kecil di antara para Siluman karna info yang kami dapat, lapak tenda di gunung puntang ini tidaklah terlalu banyak. di pos Dzuhur ini kami bertemu rombongan dari tangerang juga loh, kebetulan mereka berencana bermalam dan mendirikan tenda di Pos Dzuhur ini. dan karna rombongan dari Tangerang ini juga yang membuat kami memutuskan untuk mendirikan Tenda di Pos ini, karna info yang mereka berikan kepada kami bahwa lapak di atas sudah mulai terisi penuh, bahkan katanya ada rombongan pendaki lain yang sudah sampai atas harus turun ke bawah lagi karna lapak di atas sudah Sold Out oleh pendaki lain, Maklum pendakian ini di lakukan di saat long weekend, jadi banyak para pekerja rodi di kota besar melakukan refreshing murah ke gunung.


Setelah melakukan rapat intern, akhirnya para Siluman memutukan untuk mendirikan tenda di Pos Dzuhur ini, Di karenakan fisik yang semakin lelah dan rasa ngantuk yang terus menghatui kami (Setan kali ah menghantui). Tenda pun tlah berdiri dengan seadanya, Perut tlah berisi dengan seadanya juga. Sore pun tiba, tak terasa hujan pun datang dengan sendirinya tanpa mantra dan menyan. Alhasil tenda pun di isi dengan tetesan air dan ke riweuh-an kami. setelah acara Dinner dan sesi Curhat usai (tentang teman kami yang tertipu TVnya karena cinta) kami pun tidur.

03:00
Tepat jam 3 pagi, tetangga kamipun membangunkan kami untuk melakukan Summit Attack berbarengan, karna sebelumnya kami sudah janjian untuk melakukan summit attack bareng dengan tujuan Sunrise di Puncak Mega. Setelah melakukan persiapan Summit, kami pun melakukan pendakian kembali. Benar saja, di sepanjang jalur dari Pos Dzuhur hingga ke puncak banyak sekali tenda berserakan di jalur atau trek pendakian, mungkin ini di sebabkan karna minimnya lahan untuk mendirikan tenda dan ramainya pengunjung di gunung ini. selangkah demi selangkah kami jalani, akhinya kami sampai di Puncak Puntang/Puncak Mega, tapi apa daya, Sunrise yang kami cari pun tak memunculkan batang idungnya di karenakan cuaca yang sangat berkabut ini. Di Puncak Mega ini tlah ramai di isi oleh para pendaki lain, hingga menyebabkan antrian Foto di Palng Puncak Mega. Di puncak ini kami cukup lama melakukan sesi foto-foto, dikarenakan sebagian besar dari kami basic nya sebagai Model (Model peringatan bungkus rokok).


Akhirnya giliran kami pun tiba untuk sesi foto di Plang Puncak Mega, setelah sesi foto di Puncak selesai kami pun bergegas turun ke Pos Dzuhur. Sepanjang pendakian turun ini ga banyak yang kami lakukan selain menngecenggin salah satu personil kami dan menertawai teman kami yang jatuh-jatuhan selama turun. Setelah puas tertawa-tawa selama turun, akhirnya kami sampai di Tenda/Pos Dzuhur. Sesi makan siang pun tlah di mulai dan beres-beres untuk kembali ke Peradaban pun telah selesai, Kami kembali melanjutkan perjalanan turun gunung hingga Pos PGPI.

Selesai deh ceritanya, ga banyak sih manfaatnya yang bisa di ambil, tapi lumayanlah buat pendakian cabe-cabean seperti kami ini...hehehe


*Keterangan : 
  • Sangat di sarankan untuk menyetok air di gunung ini, karna selama pendakian di Gunung ini anda tidak akan pernah menemukan yang namanya Mata Air, malah yang ada Air Mata.
  • Sangat di sarankan untuk membawa perlengkapan Hujan, karna info yang saya dapet Curah Hujan di gunung ini sangat tinggi.
  • Terakhir, buat yang melakukan pendakian ke gunung ini pada saat week end, harap perhatikan lapak untuk mendirikan tenda, karna di gunung ini tidak terlalu banyak lahan unutk mendirikan tenda (Siapa cepat dia dapat).
  • Buanglah sampah pada tempatnya.
  • Buanglah air besar/kecil pada tempatnya (Jangan di jalur/sekitar jalur pendakian ya, Bau tau) 


*Transport :

Dari terminal Leuwi Panjang naiklah angkot jurusan Cicaheum – Leuwi Panjang, turun di perempatan M. Toha. Kemudian di lanjut naik angkot jurusan Tegalega – Banjaran kemudian di lanjut dengan angkutan desa dari Terminal Banjaran ke Cimaung atau langsung ke pintu masuk Gunung Puntang.



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...