Saturday, May 19, 2012

Sejarahlah Yang Membuat Chelsea Wajib Mengalahkan Bayern

Musim lalu saat Barcelona juara Liga Champions, sebagian besar bumi ini berpesta. Bersatu memekikkan sepak bola indah tiki taka ala Barcelona yang harus dan paling pantas juara. Karena La Blaugrana sudah memberikan hiburan besar di panggung lapangan hijau, jadi kemenangan mereka adalah kemenangan sepak bola indah, kemenangan gaya bermain paling dipuja.

Namun tahun ini romansa Barcelona patah di tangan tim yang bangkit dari keterpurukan.  Sebelum menghadapi Barca di semifinal, Chelsea baru saja “disembuhkan” Roberto di Matteo. Sosok heroik Di Matteo datang tepat waktu walau tetap di tengah keraguan sampai akhirnya terbukti mampu menumpas sepak bola indah Barca yang lebih dicintai. Namun, sekarang saat gelar di depan mata, lebih dari sekedar hiburan permainan atraktif, Chelsea ditantang sejarah untuk menjadi juara baru.
Bayern Muenchen akan menjadi adangan terakhir Chelsea sebelum merengkuh trofi, yaitu pada final, di Allianz Arena, Sabtu atau Minggu (20/5/2012) dini hari WIB. Untuk tugas akhir ini, Chelsea mengalami kesulitan menggalang kekuatan maksimal. John Terry, Raul Meireles, Branislav Ivanovic, dan Ramires absen karena kartu merah dan akumulasi kartu kuning. Itu masih ditambah faktor lapangan, Allianz Arena, yang merupakan markas Bayern.

Bayern boleh senang karena tampil di lapangan yang sudah sangat mereka kenal dan di depan pendukungnya sendiri di partai puncak nanti, tapi Chelsea bisa berpegang pada tradisi yang terjadi di markas Bayern. Markas Bayern sebelum Allianz Arena, Olympiastadion selalu melahirkan juara baru. Pada final 1979 Notthingham Forrest menjadi juara untuk pertama kalinya setelah mengalahkan Malmo FF 1-0. Pada final 1993, Olympique Marseille menjadi juara setelah menang 1-0 atas AC Milan. Borrusia Dortmund mengandaskan Juventus 3-1 untuk gelar perdananya pada 1997. Dengan begitu, sudah 15 tahun penantian akan munculnya juara baru. ”Kami bisa memenanginya. Kami harus yakin dan percaya diri bisa melakukannya,” ucap pelatih Roberto Di Matteo.
Sentuhan psikologis seperti ini, merupakan salah satu senjata Di Matteo untuk membangkitkan Chelsea. “Keajaiban-keajaiban” yang dibuat pria Italia itu, misalnya memulihkan insting gol Fernando Torres, sekali lagi ingin dilihat para pendukung Chelsea. "Sentuhan Midas" semacam itu sangat dibutuhkan karena Chelsea tak punya rekor kuat saat menghadapi tim Jerman. Dalam enam pertandingan melawan tim Jerman, Chelsea meraih satu kemenangan, satu hasil imbang, dan empat kali kalah.

Namun untuk rekor pertemuan langsung dengan Bayern, Chelsea punya kenangan manis. Pada perempat final Liga Champions 2005, mereka menyingkirkan Bayern dengan agregat 6-5. Bayern pun dipastikan akan berusaha sebaik mungkin memanfaatkan keuntungan bermain di kandang sendiri untuk membayar kekalahan itu untuk kebanggaan klub, dan gelar Liga Champions kelima, yang sama dengan milik Liverpool.  Ini yang harus diwaspadai Chelsea, apalagi dengan absennya John Terry dan Branislav Ivavonic. Posisi bek tengah kemungkinan akan diisi oleh David Luiz dan Gary Cahill, yang tengah berpacu mengangkat level kebugaran setelah mengalami cedera hamstring.
Untuk lini depan, Chelsea masih layak mengandalkan Didier Drogba. Selain karena insting "membunuh" yang masih tinggi, Drogba juga punya motivasi lebih untuk memenangi trofi Liga Champions musim ini, mengingat usia yang sudah 34 tahun dan kontrak yang akan habis 30 Juni mendatang. Golnya ke gawang Liverpool pada final Piala FAsekali lagi membuktikan dirinya belum habis dan bisa diadu dengan Mario Gomez, striker Bayern yang telah mencetak 12 gol.

Duel penentuan Raja Eropa, Chelsea versus Bayern bakal menyedot perhatian dunia., termasuk di Indonesia, khususnya bagi Chelsea Indonesia Supporter Club (CISC). Dengan dukungan BNI sebagai sponsor resmi Chelsea di Indonesia, CISC akan menggelar acara nonton bareng di Epicentrum Walk, Plaza Semanggi, Sabtu (19/5/2012), mulai pukul 21.00 WIB.
Keberhasilan Chelsea meraih Piala FA dan masuk final Liga Champions membuat lebih dari 600 orang mendaftar menjadi member CISC dalam sebulan terakhir. Pastinya, Chelsea akan mendapatkan dukungan semakin besar dari Indonesia, jika mengangkat trofi level klub paling bergengsi di Benua Biru musim ini. Semua demi Chelsea dan sejarah baru sepak bola. Salam olahraga

Cussell Tiba, Wuarbanaran Akan Menyusul

Kabar baik menyambangi kubu PSMS Medan. Satu dari dua pemain keturunannyaa, Tonnie Cussel asal Belanda telah bergabung di Mess Kebun Bunga, Jumat sore (185).

Meskipun usai melakukan perjalanan jauh dari Amsterdam. Kondisi fisiknya tetap normal. Dia mengatakan karena selama di Belanda dia rutin berlatih dan menjalani kompetisi Divisi II Belanda yang baru saja usai minggu lalu bersama klubnya, Gelders Veenendaalse Voetbal Vereniging ( GVVV).

"Kondisi fisikku normal, karena selama ini bermain bola di Divisi II Liga Belanda. Kebetulan liga baru usai. Itu sebabnya kedatanganku sedikit terlambat dari jadwal. Aku siap turun jika pelatih menurunkan saya," ujarnya.



Mengenai tim pertamanya di Indonesia, Tonnie mengatakan tak banyak mengenal PSMS. "Aku tak mengenal tim ini lebih detail, tetapi aku tahu PSMS adalah klub yang punya nama besar dan suporter yang fanatik seperti ciri khas suporter di Indonesia lainnya. Beberapa teman telah menceritakan kepada saya," ujarnya.

Caretaker PSMS Medan, Suharto AD menyambut positif kehadian pemain keturunan asal Belanda yang akan mengisi pos lini tengah timnya. "Kehadiranya pastinya cukup membantu, karena stok dilini tengah sangat terbatas. Tambahan satu pemain sangat bermanfaat besar bagi kami," ujar Suharto.

Meskipun demikian, Suharto berharap pemain barunya btersebut cepat beradaptasi dengan pemain lain di lapangan maupun di luar. Karena menurutnya adaptasi dengan permainan tim dan lapangan bukanlah hal yang gampang.

Secara administrasi, Tonie sudah bisa diturunkan dalam laga menhadapi Persela Lamongan. Namun Suharto belum memastikan diturunkannya pemain berdarah Indonesia-Belanda tersebut. "Kita akan pantau kondisi fisiknya pada latihan Sabtu (19/5). Kalau bagus dia kemungkinan bisa diturunkan keesokan harinya," ujar Suharto.

Sementara, Ruben Wuarbanaran asal Belgia yang merupakan pemain keturunan yang sepaket dengan Tonie belum hadir meskipun telah didaftarkan oleh PSMS ke PT. Liga Indonesia. "Kemungkinan Selasa besok dia akan bergabung bersama rekan rekannya di Medan,"
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...