Saturday, May 23, 2015

Gunung Raung (3.344 Mdpl)


Tema pendakian kali ini adalah Pendakian Sosial, Kenapa Pendakian Sosial? Karna misi kita kali ini selain mendaki Gunung Raung, Kita juga menyisihkan sedikit penghasilan kami untuk membangun sesuatu yang "Mungkin" berguna untuk warga sekitar. Gunung Raung merupakan gunung yang api yang masih aktif hingga saat ini. Puncak Gunung Raung merupakan puncak tertinggi di antara kawasan Pegunungan Ijen. Gunung ini masuk dalam wilayah tiga kabupaten di Jawa Timur, yaitu Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember.

Pendakian ini di mulai dari rumah saya (Tangerang) Pukul 09:00, Dari Tangerang saya lanjutkan perjalanan ke stasiun Pasar senen dengan menaiki Kereta api Bengawan (Pasar Senen - Lempuyangan). Tepat pukul 11:30 kereta pun mulai memutarkan roda-rodanya di atas rel. Perjalanan kereta Bengawan antara Pasar Senen - Lempuyangan memakan waktu -/+ 7 Jam. sesampainya di Lempuyangan kami menyempatkan untuk berjalan2 cantik di kawasan Malioboro, Di malioboro ini kami menyempatkan untuk mengisi perut yang semakin susut. Karna kedatangan kami di Jogja ini bertepatan dengan malam minggu & liburan anak sekolah, maka kawasan malioboro tampak padat merayap dikarenakan banyaknya pengunjung yang berlibur di Jogja. Setelah selesai cuci mata kami pun bergegas kembali menuju Stasiun Lempuyangan untuk bermalam di sana (sambil menunggu kereta Sri tanjung). Pagi pun tiba, pintu masuk ke dalam stasiun pun telah di buka. Kami pun bergegas sarapan pagi, sambil membeli bekal kami nanti di dalam perjalanan Jogja-Banyuwang.


Setelah semua perbekalan sudah di beli, Kami pun bergegas menuju kereta sri tanjung, Tak dinyana tak di kira, kami ber lima pun bertemu dengan rombongan kami yang terpisah selama perjalanan Jakarta - Banyuwangi. Dan di sini pula kami berkumpul bersama teman2 dari Jogja. Total keseluruhan peserta Sri Tanjung Mania menjadi Sembilan orang, walau hanya dipisahkan oleh gerbong. Perjalanan Jogja - Kalibaru memakan waktu yang cukup lama (-/+ 12 jam).

Sesampainya di Stasiun Kalibaru, Kami sudah di tunggu oleh teman2 Raung Caldera yang sudah menunggu kami. Karna jarak stasiun Kalibaru ke basecamp tidak terlalu jauh, sebagian dari kami memutuskan untuk berjalan kaki sambil pemanasan sebelum melakukan pendakian malam ini juga. Sesampainya di basecamp Raung Caldera, ternyata sebagian teman2 dari Bali, Jember, Malaysia & Jakarta sudah tiba lebih dulu dari kami. Di basecamp ini kami cukup lama karna kami masih menunggu salah satu teman kami dari malang yg belum kunjung tiba. sekitar jam 10 akhirnya kereta Tawang Alun tiba di kalibaru, dan salah satu dari kami pun langsung menjemput mba novi di Stasiun Kalibaru tersebut.


Sekitar jam 12 malam mobil carteran yang akan membawa kami menuju rumah Pak Soeta pun tiba, dan tak lama berselang kami pun mulai berangkat menuju titik awal pendakian Gunung Raung (Rumah Pak Soeta). Sesampainya di rumah Pak Soeta, kami bergegas melakukan pendakian menuju Pos 1 (Rumah pak Sunarya). Setelah beberapam jam melakukan pendakian akhirnya kami tiba di Pos 1, sesuai dengan itenary kami bermalam di Pos 1. Pagi pun tiba, tepat pukul 10 pagi kami kembali melakukan pendakian, dengan target hari ini Pos 4. Perjalanan Pos 1 ke Pos 2 cukup santai, karna sepanjang jalan ini masih landai, turunan & sedikit tanjakan. Pos 1 ke Pos 2 merupakan trek terpanjang yang ada di gunung ini. Sesampainya di Pos 2, kami menyempatkan untuk makan siang di Pos 2 ini. Setelah makan siang selesai, kami pun melakukan briefing. Dan hasil briefing nya, Target ngecamp kita berubah, yang tadinya sesuai itenary di Pos 4, Tapi karna fisik sebagian dari kita sudah melemah maka team pun menentukan posisi ngecamp berubah dari Pos 4 ke Pos 3.


Tepat di sore hari kami sampai di Pos 3, tanpa berlama2 kami pun mendirikan tenda untuk beristirahat sambil mengumpulkan tenaga untuk esok hari yang trek semakin terjal. Setelah sarapan pagi kami pun bergegas melangkahkan kaki kami. Target kita hari ini Pos 7 (camp terakhir sebelum summit). Trek sepanjang Pos 3 sampai Pos 7 cukup ekstrim, dikarenakan terjalnya tanjakan yang kami lalui, belum lagi dengan Pohon Tumbang & Duri2 kecil tajam selama pendakian yang sangat menggangu. Sore hari pun tiba, satu per satu dari kami akhirnya tiba di Pos 7. Di pos 7 ini kami kembali melakukan ngecamp sambil menunggu dini hari untuk melakukan summit. Di pos 7 ini memiliki pemandangan sunset yang bisa di bilang lebih indah dari gunung2 lainya (Asumsi Pribadi). Di Pos 7 ini memiliki landscap yang cukup bagus dari pada pos sebelum2nya. setelah makam malam selesai, satu per satu dari kami kembali beristirahat agar tenaga di esok pagi lebih prima. Jam 2 pagi alarm pun berbunyi, saya dan teman2 lain nya bergegas memasak seperlunya untuk bekal kami nanti summit. Jam 3 pun tiba, Kami pun melakukan briefing kecil sebelum memulai pendakian kembali. Hasil dari briefing kita kali ini adalah untuk mempersiapkan peralatan summit di Pos 9, menggigat hawa di Puncak bendera yang sangat dingin dan angin pun sangat kencang.

Pukul 3 pagi, perjalanan pun dilanjutkan. Walaupun kami hanya membawa logistik & air seadaanya, tidak membuat perjalanan semakin mudah, karna trek yang tetap terjal dan hawa yang sangat dingin membuat kami sampai di pos 9 pukul 05:30. Di pos 9 ini kita sempat lama berhenti untuk memasang webbing, karna sebagian dari kami banyak yang baru pertama kali mengunakan webbing tersebut. setelah semua selesai memasang webbing, kami pun bergegas melanjutkan perjalanan menuju Puncak Bendera. Jarak Pos 9 ke Puncak Bendera tidaklah terlalu jauh (15 Menit). Jalur yang katanya terekstim di Pulau Jawa ini di mulai dari Puncak Bendera, Kita berjalan diantara Punggungan yang berbatu. Sepanjang perjalanan dari Puncak Bendera hingga ke Puncak Sejati bisa di pastikan tidak ada Pohon Yang berdiri tegak.


Setelah melewati Puncak bendera, Kita akan memanjat dinding bebatuan yang tidak terlalu panjang (Wajib mengunakan Webbing/harnes, Tali Karnmantel & Carabiner). Setelah memanjat, Kita kembali melewati Punggungan berbatu yang kanan & kirinya Jurang, hingga akhirnya kita sampai di batas antara Menanjak ke Puncak 17 atau Melimpir melewati pinggiran bawah Puncak 17. Bagi yang ingin menaiki puncak 17, Sangat di sarankan mengunakan Ascender & Descender untuk menuruni Puncak 17. Buat yang melimpir, sangat di sarankan mengunakan Tali Karnmantel, Webbing/Harnes & Carabiner untuk mengatisipasi kecelakaan yang terjadi. setelah melewati Puncak 17, kita kembali melewati Punggungan berbatu yang kanan & kirinya jurang. setelah berjalan selama 10 Menit di Punggungan berbatu, Kita akan sampai di batas tebing. Dan teknik yang di gunakan untuk menuruni tebing tersebut mengunakan Teknik Rapling.

Setelah Rapling, jalur pendakian sedikit lebih aman dari jalur2 sebelumnya. berjalan menuruni trek berbatuan mengunakan Tali Karnmantel/Webing dengan berpegangan tangan. setelah trek menuruni dengan berpegangan pada Tali karnmantel/Webing kita kembali menanjak menuju Puncak Tusuk Gigi. Untuk menaiki Puncak Tusuk Gigi membutuhkan tenaga ekstra karna trek kemiringanya yang cukup ekstrim dan bebatuan yang rawan longsor jika terinjak. Setelah sampai di Puncak Tususk Gigi, kita akan sampai di puncak Sejati (Top Summit Gunung Raung). Perjalanan dari Puncak Tusuk Gigi ke Puncak Sejati hanya memakan waktu 15 Menit.



Peralatan yang wajib di bawa : 

- Baju Tanggan Panjang
- Celana Panjang
- Sleeping Bag
- Buff/Masker
- Topi
- Webbing
- Tali Karnmantel
- Harnes 
- Carabiner 
- Ascender & Descender
- Air 6 Lt (perorang)
- Sepatu Gunung 

- Sarung Tanggan


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...