Saturday, July 4, 2015

Gunung Burangrang (2.064 Mdpl)



Gunung Burangrang merupakan salah satu susunan meningginya permukaan tanah dari jutaan tahun lalu, Burangrang dikatakan pegunungan karena bukanlah gunung api. karena gunung api kecenderungan muncul secara tunggal rangkaian lainnya. tapi biar mudah nulisnya ya saya gunakan istilah gunung yak untuk pegunungan burangrang oke. hehe.

Gunung Burangrang adalah salah satu gunung yang terletak di daerah Jawa Barat, dengan ketinggian puncak 2064 Mdpl. Gunung ini dapat dikatakan sebagai pasak pemisah dua kabupaten di Jawa barat yaitu sebelah Selatan Kab. Bandung Barat dan sebelah Utara Kabupaten Purwakarta.
Nah pendakian ini didasari dengan tujuan refreshing saja, ga ada tujuan khusus lainya loh, jadi tidak mempergunakan prisip persiapan yang bener, hehe.  yang pada akhirnya pendakian ini diikuti oleh 6 orang.

selanjutnya kami melakukan perjalanan singkat sekitar 30 mnit ke daerah pemukiman warga. dan kami pun disarankan untuk menyimpan /mengambil persedian air seperlunya dan secukupnya. karena Gunung Burangrang adalah Pegunungan yang tidak memiliki sumber air. sehingga bagi yang ingin mendaki harus mempersiapkan persediaan air yang cukup, sedikit gambaran aja ni ya, saya sendiri membawa 3000 Ml air mineral aja masih kurang loh dengan komposisi kemasan 1500Ml x 2.


setelah melalui pemukiman kami memasuki kawasan kuburan warga dan perkebunan dan keluar langsung di punggungan gunung burangrang dan disepanjang jalan hingga puncak kami hanya melalui jalan setapak yang memiliki lebar 1-3 meter karena selebih itu kanan kiri kami adalah jurang/tebing denga kedalaman 15-50 meter. selama perjalanan, jalur yang kami lalui cukup terjal dan kecil jadi dibutuhkan konsentrasi yang tinggi terutama saat melakukan perjalanan malam. jalan pun menjadi licin akibat pasir yang ada. selama perjalanan di kawasan burangrang saat pendakian malam, perlu diperhatikan adalah jam malam, karena semakin menjelang pukul 03.00 suhu semakin drastis turun.

Akhirnya kami tiba di puncak burangrang  dan penulispun merasa cukup kedinginan yang berpengaruh kepada tenaga dan stamina tubuh karena dinginnya udara dan pakaian yang basah dengan keringat menjadikan dingin yang cukup dapat terkena gejala Hyphotermia awal. dan setelah tiba di puncak Burangrang , kita kan menjumpai Tugu ketinggian dan tugu perbatasan 2 kabupaten dan luas puncak hanya sekitar 4-5 meter persegi dan dikelilingi dengan jurang yang  dalam.
Nah ada beberapa CATATAN penting bagi calon pendaki Gunung Burangrang, adalah:

  1. waktu pendakian, kalo malam kalian akan dihadapkan dengan suhu yang dingin menusuk kulit dan penglihatan/sumber cahaya yang kurang, jadi harus konsentrasi dan pergunakan semua pancaindera sebagai keseimbangan tubuh saat perjalanan. kalo siang kalian akan menghadapi keadaan yang sangat panas ketika mencapai puncak sekitar pukul 12.00-14.00 tanpa tempat berteduh seperti pohon.
  2. pada saat musim kemarau, jalur akan cenderung licin berpasir dan saat musim penghujan licin basah, jadi pergunakanlah sepatu yang nyaman dikaki dengan pola sol yang dapat menancap dijalur seperti itu.
  3.  jalur yang ditempuh cenderung 1-2 meter saja dengan kanan kiri jurang, jadi buatlah 1 barisan dan tetap kontrol seluruh anggota pendakian, jangan ragu untuk mengatakan masalah seperti kelelahan dan ingin istirahat, dan lecet. karena akan berdampak fatal bila dibiarkan. sehingga peranan pemimpin kelompok dan sweeper tengah dan belakang sangatlah penting.
  4.  diperlukan persedian air yang cukup tapi tidak berlebihan, karena air sangat penting untuk menjaga stamina dan tenaga kita. ingat 2,5Ltr saja buat saya tidak cukup.
  5.  tetaplah berpikir positif dan semangat serta kekompakan tim.
Nah kita lanjut ya… kami mendirikan tenda di seberang Puncak Gunung Burangrang. Api unggun dan air hangat sangatlah penting di setiap pendakian, karena tubuh kita memerlukan kehangatan, oke:- )





No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...