Wednesday, April 15, 2015

Gunung Slamet (3.428 Mpdl)


Gunung Slamet adalah gunung tertinggi di Jawa setelah Gunung Semeru di Jawa Timur, berbentuk krucut/Strato serta memiliki memiliki kawah yang masih aktif dan luas. Letusan besar terakhir terjadi pada tanggal 13 Juli 1988, yang menimbulkan lidah api dan semburan lava pijar setinggi 300 meter.


Gunung Slamet memiliki dua jalur pendakian :
  1. Jalur Bambangan (Purbalingga)
  2. Jalur Utara Via Gambungan (Tegal)
Berhubung saya mendaki gunung ini melalui jalur Bambangan, maka saya akan menceritakan Pendakian Gunung Slamet melalui jalur Bambangan. Dusun Bambangan merupakan hunian terakhir menuju Gunung Slamet, di sini kita harus mengisi persedian air , karna sepanjang pendakian sulit menemukan mata air, terutama di musim kemarau.

Di batas kampung Bambangan, kita akan menjumpai pondok pemuda, sebuah gedung yang besar dan cukup megah yang di bangun Pemerintah Daerah Purbalingga untuk para pendaki. Pendakian di mulai dari pondok pemuda, dimana ada calan bercabang, yang kekanan merupakan jalur lama, kita bisa mengambil jalan yang lurus, karna rute yang baru ini lebih pendek.

Setelah perladangan kita akan memasuki kawasan hutan PERHUTANI, dimana kita akan jumpai tempat perlindungan  (Shelter). Dari sini pendakian akan melewati tempat yang di sebut Pondok Gembirung yang merupakan hutan alam, yang banyak di tumbuhi pohon gembirung. Setelah melewati Pondok Gembirung kita akan sampai di Pondok Walang, Berjalan lagi sejauh 0,5 Km kita akan menjumpai Pondok cemara yang disekitarnya banyak di tumbuhin perpohonan Cemara.

Dari Pondok cemara kita terus mendaki sejauh 1,5 Km menuju Pondok Samanrantu, disini ada pondok peristirahatan sederhana. Diperlukan 5 s/d 6 jam untuk mencapai Samarantu dari Bambangan, dan 3 s/d 4 jam lagi untuk mencapai Puncak.

Dari Samarantu perjalanan diteruskan menuju Samyang Rangkah yang di musim hujan ada mata air, berjalan sejauh 0,6 Km lagi melewati Samyang Kendit dan Samyang Jampang kita akan menjumpai samyang Ketebonan. Di Samyang Jampang banyak ditumbuhi bunga edelweis yang sekarang mulai sedikit punah, dan kita bisa menyaksikan matahari terbit dari tempat ini. Kita terus naik ke plawangan (3.250 Mpdl) yang merupakan perbatasan hutan dan bebatuan. menuju Puncak Gunung Slamet masih memerlukan waktu 1 jam lagi, melewati batu-batu lahar yang amat sukar, berupa batu lepas dan tajam, kita harus lebih waspada di daerah ini.

Setelah sampai di Puncak, kita akan melihat hamparan padang lahar yang luas dan menakjubkan ke arah kawah-kawah yang masih aktif yang dinamakan Segoro Warian dan Segoro Wedi. Dari puncak Gunung Slamet kita juga dapat menyaksikan panorama yang indah  ke arah puncak-puncak Gunung Sindoro, Gunung Sumbing dan Gunung Ceremai, dan di kaki langit membentang Samudra Hindia dan laut Jawa.







No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...